ilustrasi |
Namun, ternyata cerita itu tak berhenti sampai pada kasus kekerasan saja. SD bercerita banyak tentang permasalahan yang menimpanya sejak bertahun-tahun lalu. Kepada Kompas.com di ruang penyidik Polres Kolaka, SD mengaku mulai disetubuhi ayah tirinya sejak duduk di kelas IV sekolah dasar. Perbuatan bejat Marton berlanjut hingga SD duduk di kelas I tsanawiyah (setingkat SMP).
Bahkan, perbuatan Mar itu konon diketahui pula oleh ibu kandung SD. "Saya disetubuhi sejak beberapa tahun lalu. Sebelum saya masuk di pesantren, saya di pesantren itu nanti mau tsanawiyah. Sejak itulah saya menolak ketika dia mau bersetubuh lagi dengan saya," kata SD.
"Sejak itu pula, saya sering dipukuli, kalau mau melakukan lagi, terus saya menolak pasti ditempeleng (tampar), bahkan diinjak. Pernah satu kali aksinya itu didapat sama ibu kandung saya, tapi malah tidak dipermasalahkan," ungkap SD.
Hal, tante SD yang menemaninya ke kantor polisi, pun tercengang dengan cerita SD itu. "Sungguh sangat keterlaluan tindakan ayah tirinya itu. Saya sangat merasa terpukul kalau kemenakan saya ini diperlakukan seperti itu. Kami dari pihak keluarga tidak akan tinggal diam dengan masalah ini. Saya juga kecewa sama ibu kandungnya, kenapa dia tidak mempermasalahkan hal ini. Padahal, kejadian seperti ini sangat memalukan dan tidak boleh dibiarkan terus terjadi," kata Hal.
Sementara itu, pihak penyidik Polres Kolaka mengaku hanya menerima laporan penganiayaan karena untuk masalah perkosaan belum dilaporkan dalam pengaduan pagi tadi. [Kompas.com]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !